05 October 2020 | Joo Izzi
Sariawan adalah masalah mulut yang paling umum dan bisa dialami oleh siapapun dari segala usia dan jenis kelamin. Penyebabnya pun bermacam-macam. Mulai dari defisiensi vitamin, lingkungan extreme (terlalu panas), penyakit tertentu, penggunaan obat-obatan tertentu, hingga sejumlah kebiasaan buruk. Di antara kebiasaan pemicu sariawan adalah menyikat gigi terlalu keras serta sering mengkonsumsi makanan yang pedas dan berminyak. Selain kedua kebiasan tersebut, masih banyak kebiasaan penyebab sariawan lainnya yang perlu Anda waspadai. Apa saja diantaranya? baca artikel ini hingga tuntas.
Sariawan adalah luka (lesi) kecil di sekitar mulut yang terasa menyakitkan atau perih namun tidak berbahaya dan tidak menular. Lesi biasanya ditandai dengan warna putih atau kekuningan di bagian tengahnya yang dikelilingi warna kemerah-merahan dan berbentuk bulat atau lonjong.
Sariawan yang berukuran kecil antara 1 cm atau kurang, biasanya disebut sariawan minor yang dapat sembuh dengan sendirinya antara satu hingga dua minggu tanpa diobati. Sedangkan sariawan yang berukuran besar antara 2 hingga 3 cm dan menimbulkan luka yang dalam disebut sariawan mayor. Sariawan seperti ini membutuhkan penanganan serius atau bantuan ahli medis seperti dokter.
Jumlah luka sariawan bisa bervariasi--antara satu hingga ratusan. Begitu juga dengan lokasi luka, juga bisa bermacam-macam. Seseorang bisa mengalami sariawan di bibir, di lidah, di pangkal mulut, di dinding pipi, atau di gusi.
Dokter tidak dapat menyebutkan secara spesifik penyebab sariawan karena penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai hal. Mulai dari perubahan hormon, faktor lingkungan, penyakit imunitas, kondisi mental, kondisi usus, dan lain sebagainya (seperti yang telah disebutkan pada paragraf pertama). Termasuk diantaranya adalah karena mikroorganisme seperti virus atau bakteri.
Jika diakibatkan oleh virus dan bakteri, sariawan bisa menular. Namun, jika diakibatkan oleh selain mikroorganisme (misalnya karena cedera akibat tergigit gigi sendiri), sariawan tidak berbahaya dan tidak menular.
Setiap orang beresiko mengalami sariawan. Resiko terkena sariawan akan semakin besar apabila seseorang kerap melakukan kebiasaan yang menyebabkan sariawan, misalnya seperti,
Ada banyak orang yang terbiasa menyikat gigi terlalu kasar atau terlalu keras karena menganggap cara tersebut lebih efektif untuk membersihkan sisa-sisa makanan dan membersihkan gigi dari plak atau kotoran.
Sayangnya, kebiasaan seperti ini justru bisa menyebabkan luka pada gusi atau bagian mulut yang bergesekan langsung dengan bulu ataupun gagang sikat. Bahkan tak jarang, menggosok gigi terlalu keras menyebabkan gusi tersodok hingga berdarah atau cedera, yang pada akhirnya akan menjadi cikal bakal luka sariawan.
Agar tak mengalami sariawan, gosoklah gigi secara perlahan sesuai dengan aturan yang dianjurkan oleh praktisi kesehatan. Misalnya dengan menggosok dari atas ke bawah atau menggosok dengan gerakan melingkar.
Menggosok gigi menggunakan sikat gigi yang berbulu kaku memang terasa lebih mantap. Sayangnya, sikat-gigi dengan karakter seperti ini justru dapat meningkatkan resiko sariawan karena mudah menyebabkan iritasi pada gusi ataupun lidah. Jika anda masih suka menggunakan sikat gigi dengan bulu-bulu yang kasar, mulai saat ini gantilah dengan sikat gigi berbulu halus dan lembut.
Setiap hari mulut digunakan untuk makan dan minum. Apabila tidak dirawat, akan ada banyak bakteri atau sisa-sisa makanan yang dapat menyebabkan peradangan atau luka.
Menggosok gigi secara teratur di pagi sesaat setelah bangun tidur dan sebelum makan serta di malam hari sebelum tidur, adalah jumlah minimal yang dianjurkan untuk menjaga kebersihan mulut. Selain menggosok gigi di pagi dan malam hari, kita juga sebenarnya direkomendasikan untuk menggosok gigi setiap habis makan--antara satu atau dua jam setelah makan.
Menggosok gigi setelah makan sebaiknya tidak langsung dilakukan apabila anda baru saja mengkonsumsi makanan yang asam. Karena makanan atau minuman asam dapat menyebabkan email gigi melunak hingga mudah terkikis apabila langsung di gosok menggunakan sikat.
Jarang menggosok gigi sudah pasti tidak baik untuk kesehatan mulut. Namun menggosok gigi terlalu sering juga tidak direkomendasikan karena dapat menyebabkan enamel atau lapisan pelindung gigi lebih cepat terkikis dan berpotensi mengakibatkan sariawan.
Jika menggosok gigi terlalu sering saja sudah bisa menghadirkan risiko, menggunakan pasta gigi yang mengandung sodium lauryl sulfate akan membuat resiko tersebut meningkat.
Kita yang tinggal di Indonesia sangat akrab dengan goreng-gorengan. Dan hampir semua jenis makanan lebih sering diolah dengan cara digoreng. Mulai dari telur, daging unggas, sayur-sayuran, hingga makanan ringan atau cemilan (gorengan). Makanan-makanan yang digoreng tersebut kerap dibumbui dengan cabe atau sambal untuk menambah cita rasa.
Terbiasa mengkonsumsi makanan yang pedas dan berminyak adalah pemicu sariawan yang perlu diwaspadai. Jika anda sering mengalami sariawan dan kebetulan doyan makan goreng-gorengan dengan cocolan sambal ataupun saus pedas, sebaiknya kurangi kebiasaan tersebut.
Para ahli medis berpendapat bahwa, salah satu pemicu sariawan adalah stres dan juga perasaan cemas yang berlebihan. Baik stres maupun cemas akan memicu tubuh memproduksi lebih banyak hormon kortisol yang dapat mempengaruhi jantung, sistem saraf pusat, ginjal, hingga sistem imun tubuh kita.
Saat imun tubuh menurun, berbagai penyakit akan mudah datang, termasuk juga peradangan penyebab sariawan. Untuk menghindari sariawan yang diakibatkan oleh stres atau perasaan cemas, kita perlu melakukan manajemen stres dengan cara: rutin pergi liburan atau piknik, tidur cukup setiap hari, konsumsi makanan dan minuman yang dapat memperbaiki mood atau menciptakan perasaan rileks, dan jangan lupa berolahraga-karena olahraga juga bermanfaat untuk mengurangi stres.
Baik sayur dan buah-buahan adalah dua sumber vitamin dan mineral serta serat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh agar bisa bekerja secara normal. Apabila kekurangan vitamin, tubuh akan mengalami penurunan imunitas, sulit bekerja secara maksimal, dan kesulitan memperbaiki dirinya sendiri.
Agar tubuh tetap sehat dan punya sistem imun yang kuat, kita dianjurkan untuk mengkonsumsi sayur dan buah-buahan minimal 400 gram per hari atau setara dengan 5 porsi, dimana setiap porsi mengandung kurang lebih 80 gram sayur atau buah-buahan.
Menggunakan kawat gigi (dental braces) bisa meningkatkan risiko sariawan karena dinding mulut akan sering bergesekan dengan kawat gigi atau behel yang kita gunakan. Resiko sariawan akan meningkat beberapa kali lipat jika pengguna kawat gigi tidak membersihkan mulut dan gigi serta behel secara tepat sesuai anjuran dokter dan tidak menggunakan alat (sikat gigi) yang diformulasikan khusus untuk pengguna dental braces.
Mengkonsumsi sayur dan buah-buahan setiap hari memang dianjurkan. Akan tetapi, jangan mengkonsumsi sayur dan buah-buahan yang itu-itu saja. Karena setiap sayur dan buah-buahan membawa kandungan gizi yang berbeda-beda.
Sebisa mungkin, variasikan sayuran dan buah-buahan yang anda konsumsi agar asupan gizi yang anda peroleh menjadi lebih beragam. Pasalnya, diantara penyebab sariawan adalah kekurangan vitamin C, kekurangan vitamin B, atau kekurangan zat besi.
Beberapa contoh makanan yang keras, kasar, dan tajam diantaranya adalah, keripik singkong yang terlalu keras atau kulit biji rambutan. Di musim rambutan, tidak sedikit di antara kita yang kerap mengalami sariawan atau sakit tenggorokan setelah terlalu banyak makan rambutan.
Selain diakibatkan karena rasa asam pada rambutan yang memang dikenal sebagai salah satu penyebab sariawan, sariawan di lidah atau tenggorokan juga dapat diakibatkan karena sayatan lapisan biji rambutan yang kaku dan tajam.
Pakar kesehatan menganjurkan kita untuk setidaknya minum 2 liter air per hari, di luar asupan cairan yang berasal dari kuah masakan, buah-buahan, serta sayur-sayuran yang kita makan. Orang yang bekerja keras dan banyak mengeluarkan keringat, atau bekerja di cuaca panas serta atlet olahraga dianjurkan minum lebih dari 2 liter air agar terhindar dari dehidrasi.
Kurang minum air putih tidak hanya akan mengganggu fungsi tubuh dan organ, tapi juga dapat menyebabkan sariawan. Pasalnya kekurangan cairan akan membuat mulut menjadi kering dan mudah mengalami iritasi serta mudah terinfeksi bakteri.
Mengubah kebiasaan buruk penyebab sariawan tidak hanya akan membantu Anda menghindari penyakit ini, tapi juga akan memberikan efek positif bagi kesehatan anda secara keseluruhan. Pasalnya, beberapa kebiasaan buruk pemicu sariawan seperti malas makan sayur, jarang minum air putih, hingga suka makan goreng-gorengan berpotensi menimbulkan berbagai macam penyakit saat usia kita menginjak 30 tahun keatas--di mana kemampuan tubuh mulai berkurang seiring dengan bertambahnya usia.
Sumber:
https://www.alodokter.com/kenali-penyebab-sariawan-yang-sering-tidak-disadari
https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/kebiasaan-penyebab-bibir-kering-pecah-pecah/#gref
https://lifestyle.okezone.com/read/2017/08/25/481/1763228/aduh-sariawan-kok-lama-hilang-kenapa-ya
https://www.everydayhealth.com/canker-sore/causes-prevention/