13 September 2020 | Admin
Motherhood is hard. Tidak mudah menjadi ibu. Mengasuh anak 24 jam setiap hari, mengurus rumah tangga, belum lagi jika juga bekerja di luar. Dibutuhkan keahlian yang harus dilatih setiap saat dan kesabaran yang tidak ada batasnya, serta energi yang perlu terus diisi ulang.
Menjadi ibu yang bahagia harus diusahakan. Meski kehadiran anak di tengah keluarga adalah kebahagiaan terbesar, menjadi ibu dari seorang anak kecil bisa membuat ibu rentan mengalami stres.
"Seorang ibu, khususnya yang memiliki anak berusia di bawah 3 tahun jadi lebih mudah merasakan kelelahan, hingga marah-marah. Jika sudah begitu, seorang ibu akan lebih sering bertengkar dengan pasangannya, dan itu berarti menambah lebih banyak emosi negatif di rumah. ” ujar Peter Ubel, M.D., Professor of Medicine and Psychology di University of Michigan, Amerika Serikat. Lantas apa yang bisa ibu lakukan agar lebih bahagia?
Menurut Peter Ubel, sangat normal jika kamu sebagai seorang ibu terkadang merasa frustasi, kesal, lelah dan mudah tersinggung. Percayalah bahwa itu hanya suatu hal yang wajar dan tidak lantas membuatmu menjadi orangtua yang buruk. Dengan menyadari bahwa kamu sedang tidak baik-baik saja akan membantu sedikit meringankan dirimu karena kamu berhenti menaruh ekspektasi yang terlalu tinggi dalam pengasuhan anak.
Salah satu kunci menjadi ibu yang bahagia adalah dengan memiliki istirahat yang cukup. Coba bicarakan pada pasangan untuk mengambil alih pengasuhan anak pada akhir pekan supaya kamu bisa tidur siang. Ini akan benar-benar membuat perbedaan dalam hidupmu.
Jadi ibu bekerja atau ibu rumah tangga? Atau jadi ibu yang bekerja dari rumah? Apa pun itu, pilih, tentukan dan lakukan yang kamu sukai. Pastikan pilihan yang kamu ambil adalah keputusan yang tidak hanya membahagiakanmu tapi juga yang terbaik untuk keluarga. Jangan lupakan juga hobimu. Jika sebelum punya anak kamu adalah perempuan yang hidup dengan passion, jangan kubur kesenanganmu. Hanya saja, lakukan dengan lebih bijaksana dan tetap prioritaskan keluarga.
Jika pekerjaan mengasuh anak sudah terasa begitu membosankan dan melelahkan, coba bayangkan seperti apa hidup kamu tanpa anak. "Saat memiliki anak, kita telah menandatangani sebuah kontrak kerja dimana kita harus siap untuk tanggung jawab yang besar dan kerja yang ekstra keras. Tentunya ini tidak akan selalu menyenangkan sepanjang waktu. ”ujar Daniel Gilbert, Ph.D., seorang Profesor Psikologi di Harvard University dan penulis buku Stumbling on Happiness (2006). Jika kamu terperangkap dalam kelelahan mengasuh anak, cobalah berdiam diri, renungkan, dan sadari betapa hampanya hidupmu tanpa orang-orang adanya orang-orangyang kamu sayang.
Dukungan teman, keluarga, terutama pasangan menjadi salah satu fondasi kebahagiaan bagi banyak ibu. Penting sekali menjaga keterbukaan komunikasi dengan pasangan, terlebih sampai bayi berusia 3 tahun. Membesarkan anak itu sulit. Ketika kamu membahas bagaimana stresnya kalian berdua, ini bisa sangat membantu. Cobalah untuk bercerita tentang hari yang kalian lalui masing-masing. Rayakan hal baik yang terjadi dalam hidup kamu dan pasangan.
Mengucapkan terima kasih kepada kehidupan dan senantiasa bersyukur atas kenikmatan hidup yang dirasakan adalah mood booster. Salah satu cara paling efektif untuk bersyukur adalah dengan menuliskannya di atas kertas. Tuliskan 3 hal terbaik yang terjadi hari ini. Mungkin tentang perkembangan anakmu, tentang kemampuan baru yang ia tunjukkan, atau apa pun. Lakukan setiap hari selama dua minggu dan perasaanmu akan lebih sejahtera.
"Me Time" bagi setiap orang berbeda-beda. Ada yang berarti melakukan perawatan diri ke salon, berbelanja, membaca buku, meditasi, menonton televisi, bepergian sendiri, dan hal lainnya. Menghabiskan waktu untuk diri sendiri, walaupun hanya 15 - 30 menit setiap harinya dapat membuat perubahan besar dalam hidup kamu. Kamu jadi lebih mudah berkonsentrasi, kreatif dan lebih dari itu; jadi lebih bahagia.
Melakukan "me time" membantu ibu terhindar dari stres dan burn out serta me-recharge tenaga. Ibu yang kekurangan "me time" akan lebih mudah marah kepada anak, bertengkar dengan suami dan menjadi depresi.
Penting Bagi Anak untuk Melihat Ibunya Selalu Tersenyum
Meski sudah melakukan hal-hal di atas, memang tetap akan selalu ada kemungkinan kamu mengalami hari-hari yang buruk ke depannya. Akan tetapi, dengan berpikir positif, kamu akan menyadari betapa banyak kebahagiaan yang sebenarnya berada di bawah kendalimu. Percayalah bahwa perasaan akan mengikuti pikiran dan tidak mendahuluinya.
Kebahagiaan keluarga bergantung pada kebahagiaan ibu. Ibu adalah tulang punggung emosional keluarga, karena ibu adalah tempat mengadunya perasaan seluruh anggota keluarga. Ibu memiliki kekuatan ajaib untuk membuat perasaan anaknya membaik, hanya dengan senyuman dan sentuhannya. Senyuman ibu selalu berpotensial menjadi mood booster bagi anaknya. Sementara kesedihan dan kemarahan ibu juga bisa menular kepada anaknya.
Happy mom, happy family. Karena itu, ibu harus selalu bahagia dan tersenyum setiap hari. Apa pun yang menghalangi senyuman ibu harus diatasi, seperti salah satunya sariawan. Ibu yang sariawan sulit tersenyum dan cenderung cemberut. Jika ibu terserang sariawan, segera obati dengan Aloclair Plus.
Baca juga: Calm Parenting: Bagaimana Berlatih Menjadi Orangtua yang Lebih Sabar Menghadapi Anak
Dalam Aloclair Plus terkandung ekstrak lidah buaya untuk mencegah infeksi, sodiumhyaluronate untuk melembabkan sehingga sariawan tidak teriritasi, glycyrrhetinic acid untuk mengurangi bengkak dan nyeri serta polyvinylpyrrolidone untuk pembentukan lapisan pelindung. Mulut dan lidah yang bebas dari sariawan akan membuatmu mudah tersenyum dengan tulus. Jangan lupa untuk selalu tersenyum, ya Ibu! Karena dengan menjadi ibu yang lebih bahagia, kamu akan menjadi ibu yang lebih baik.
Baca juga:
Sumber:
http://www.parenting.com/article/how-to-be-a-happier-mom
https://www.psychologytoday.com/blog/emotional-fitness/201305/top-10-reasons-why-moms-are-important
http://www.sheknows.com/parenting/articles/958025/why-me-time-is-essential-for-your-health