13 September 2020 | Admin
Dalam sehari-hari pasti ada saja tingkah laku anak-anak yang bisa membuat kita sebagai orangtua kesal atau marah. Menumpahkan makanan, memecahkan gelas, melempar barang, atau kekacauan lainnya yang dibuat anak-anak pada akhirnya bukan hanya mengacak-acak isi rumah tapi juga membuat berantakan emosi dan perasaan kita.
Akan tetapi, kita juga tahu bahwa mengasuh anak perlu kesabaran yang tinggi agar ia bisa tumbuh dan berkembang dengan baik sebagaimana mestinya. Berikut ini 10 hal yang bisa kita lakukan untuk berlatih menjadi orangtua yang lebih sabar menurut Denise Rowden, Parent Coach di EmpoweringParents.com dan Debbie Pincus, penulis buku The Calm Parent AM and PM - How to Be Calm and Stay Calm in Stressful Parenting Situations.
Ketika merasa tertekan karena harus mengendalikan anak-anak, coba luangkan waktu sebentar untuk berpikir dan mengendalikan diri terlebih dulu. Sebisa mungkin hindari diri kita untuk tidak cepat bereaksi secara emosional. Kitalah yang memegang kontrol atas perasaan dan sikap kita sebagai orang dewasa. Jangan biarkan perilaku anak yang tidak sesuai keinginan menguasai emosi kita.
Ketika orangtua berhasil mengendalikan diri, anak biasanya juga akan lebih tenang. Ketenangan itu menular, sama seperti kecemasan. Ketika kita tenang, kita membantu anak kita untuk juga belajar menenangkan dirinya. Orangtua yang tenang akan lebih baik membimbing anaknya.
Ketika kamu merasa semua hal adalah tanggung jawabmu itu pasti akan membuatmu tersiksa dan stres. Yakinkan pada diri kamu bahwa sebagai orangtua, tanggung jawab kita adalah membantu anak-anak bagaimana menyelesaikan masalah yang mereka hadapi, bukan bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah mereka. Ketika kamu terus menerus merasa berkewajiban untuk menyelesaikan semua masalah mereka, maka anak-anak tidak akan belajar untuk menyelesaikan masalahnya sendiri.
Anak-anak mungkin tidak patuh dan tidak mau mendengarkanmu, tapi respon apa yang kamu tunjukkan, sepenuhnya berada pada kuasamu. Selalu ingat, ketika ada masalah terjadi, bukan kamu versus anak kamu tapi kamu versus perasaan kamu sendiri.
Ketika emosi mulai terasa meningkat, tariklah napas dalam-dalam. Mungkin kamu perlu keluar dari ruangan sebentar, beristirahat sejenak di kamar, atau pergi ke kamar mandi untuk sementara waktu. Lakukan apapun yang bisa membuat diri tenang dibanding kamu bereaksi terlalu cepat kepada anak yang mungkin bisa kamu sesali di kemudian hari. Luangkan waktu untuk memikirkan apa yang akan kamu katakan. Jangan biarkan reaksi muncul otomatis seperti autopilot.
Sebagai manusia biasa, wajar bila terkadang kita kurang sabar, tapi, sebagai manusia juga, kita punya kendali penuh atas perasaan dan emosi yang kita miliki untuk bisa berpikir lebih rasional. Karena, ketika kita dikuasai emosi, kelogisan berpikir kita tidak akan berfungsi. Ketika keinginan meluapkan amarah timbul, coba katakan dalam pikiran, "stop", "slow down", atau apapun yang bisa membantu kamu menjadi lebih tenang.
Jangan menaruh ekspektasi yang terlalu tinggi pada diri sendiri tentang pengasuhan anak. Lakukanlah hal-hal yang masuk akan saja. Biarkan kamu menjadi orangtua yang tidak sempurna.
Berolahraga, berjalan kaki, yoga, meditasi atau berdoa bisa membantu untuk mewujudkan calm parenting. Untuk mengasuh anak dengan penuh ketenangan dan kedamaian, kita membutuhkan komitmen dan latihan yang serius.
Ketika kamu kehilangan kesabaran dan tidak sengaja marah atau berteriak pada anak, minta maaflah kepada mereka. Dengan mengakui kesalahan kamu dan meminta maaf, kamu bisa memperbaiki hubungan dengan anak dan meredakan ketegangan yang terjadi. Ini juga menjadi pembelajaran bagi mereka, bahwa ketika melakukan kesalahan atau berbuat kasar dan melukai orang lain, maka haruslah meminta maaf.
Untuk menjaga kesabaran hal yang paling penting adalah memastikan bahwa diri kita bahagia. Ibu yang bahagia pasti memiliki kesabaran yang lebih. Luangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang kamu sukai, seperti beraktivitas di luar rumah, pergi bersama teman, atau sekadar bersantai di rumah.
Ketika kamu merasa terbebani dengan berbagai kewajiban dan kurang dihargai, wajar jika emosimu meningkat. Ini tidak membuat kita lantas menjadi orangtua yang buruk, tapi membuat kita menjadi orangtua yang normal, karena kita hanyalah manusia biasa. Coba perhatikan lagi, apa yang sebenarnya membuatmu jadi lebih kesal kepada anak, mungkin ia bertingkah menjengkelkan karena sedang tidak enak badan. Sakit ringan saja bisa membuat perilaku anak menjadi berubah. Karena itu jangan abaikan tanda-tanda bila anak tampak kurang sehat.
Seringan apa pun penyakitnya, harus diobati, seperti misalnya sariawan. Anak-anak kecil pasti akan lebih rewel ketika sariawan. Dan ini tentunya akan sangat menguji kesabaran kita sebagai orangtua. Tapi kamu tidak perlu khawatir, kalau anakmu sariawan, segera obati dengan Aloclair Plus agar sariawannya lekas sembuh dan tidak bertambah parah. Aloclair Plus berbahan dasar alami ekstrak lidah buaya yang dapat menyembuhkan sariawan tanpa menimbulkan rasa perih. Aloclair Plus juga tidak mengandung alkohol dan aman jika tertelan anak-anak.
Baca juga: Cara mudah dan alami atasi sariawan pada anak
Sumber:
https://www.empoweringparents.com/article/4-steps-to-more-patience-as-a-parent/
https://www.empoweringparents.com/article/calm-parenting-get-control-child-making-angry/
https://www.empoweringparents.com/article/stop-yelling-kids-use-10-tips/