17 September 2020 | Joo Izzi
HUT RI yang jatuh setiap tanggal 17 Agustus selalu disambut sukacita oleh seluruh rakyat Indonesia. Ada berbagai cara yang dilakukan oleh masyarakat untuk mengisi hari kemerdekaan tersebut. Mulai dari, menggelar syukuran, mengadakan lomba 17-an, hingga gotong royong.
Dari sekian banyak kegiatan yang kerap dipilih untuk menyambut hari kemerdekaan, mengadakan lomba adalah yang paling populer dan paling diminati. Diantara alasannya adalah, untuk menginspirasi masyarakat, membangkitkan semangat, memberikan hiburan, menyatukan kebhinekaan atau memupuk rasa cinta terhadap sesama anak bangsa, serta memaknai kemerdekaan dengan hal-hal yang positif.
Berbagai perlombaan memang sengaja diadakan sebelum 17 Agustus. Hal tersebut dimaksudkan agar tepat pada tanggal 17, para pemenang lomba bisa menerima penghargaan. Untuk membuat proses penyerahan hadiah berlangsung lebih meriah, banyak masyarakat yang biasanya sengaja mengadakan pentas seni.
Baca juga: Ini Dia Filosofi dari Lomba 17 an
Ada banyak jenis lomba yang biasanya diadakan oleh masyarakat. Beberapa diantaranya sangat populer dan selalu dinanti-nanti oleh masyarakat karena mampu memberikan hiburan yang tidak mudah ditemukan di momen momen lain, seperti misalnya:
Baca juga: Semangat #BebasPerih di Momen Kemerdekaan
Untuk melindungi anak-anak dari perasaan kecewa atau tertekan, banyak ayah-bunda yang bermaksud baik dengan menghindari hal-hal yang berbau kompetisi bagi buah hati mereka.
Namun, menurut para pakar perkembangan anak. Melibatkan anak dalam kompetisi (yang sehat) justru sangat baik untuk mereka. Selain bermanfaat untuk menyiapkan mental anak agar siap bersaing di masa depan, kompetisi juga akan membantu mereka menjadi pribadi yang lebih kompetitif, lebih terampil, bisa mengembangkan rasa empati, dan bisa meningkatkan keuletan serta kegigihan dalam berjuang.
Perlombaan juga akan membantu anak-anak memahami bahwa, persaingan hanya akan bisa dimenangi dengan kemauan, kerja keras, semangat, dan kekuatan bertahan. Begitulah yang diungkapkan oleh seorang pakar neuropsikolog pediatrik bernama Timothy Gunn, Psy.D yang juga pernah menjadi juri pada Lifetime Network's Child Genius: Battle of The Brightest.
Agar kegiatan lomba 17-an bisa memberikan dampak positif bagi buah hati, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan dan dan diperhatikan, seperti misalnya:
Jika buah hati menolak saat ditawarkan untuk ikut lomba, pastikan ayah-bunda tidak memaksakan kehendak kepada anak. Jika anak menolak, ini adalah momen paling tepat bagi ayah-bunda untuk mengetahui mengorek lebih banyak rahasia kepribadian anak atau keadaan psikologi mereka. Sehingga, ayah-bunda bisa mengetahui lebih dalam bagaimana kondisi buah hati yang sesungguhnya
Hal yang kerap dianggap paling berat oleh anak dalam mengikuti perlombaan adalah, kekalahan. Bagi mereka, kekalahan seringkali tidak hanya sekedar melewatkan hadiah-hadiah menarik, tapi juga bisa membuat mereka merasa malu kepada teman-temannya dan merasa minder hingga menurunkan rasa percaya diri.
Agar anak tidak malu dan bisa menerima kekalahan dengan lapang dada, ayah-bunda perlu memberikan pengertian dan menjelaskan makna serta manfaat dari lomba yang akan diikuti oleh anak. Ajarkan mereka bagaimana menyikapi kekalahan ataupun kemenangan.
Menurut pakar psikologi anak bernama Wikan Putri Larasati, perasaan nyaman dan senang menjalani suatu kegiatan adalah hal yang sangat penting bagi anak.
Mendorong anak untuk mengikuti atau melakukan kegiatan yang benar-benar mereka sukai adalah cara paling efektif untuk menumbuhkan rasa percaya diri sekaligus untuk mengasah kemampuan mereka.
Jika anak meminta untuk mengikuti suatu lomba, pertimbangkan untuk memberikan "lampu hijau" kepada mereka. Karena ini bisa jadi sebuah "sinyal" bagi ayah-bunda untuk mengetahui minat dan bakat anak yang
sebenarnya.
Sebaliknya, melarang mereka mengikuti lomba yang benar-benar mereka inginkan bisa membuat mereka merasa kecewa terhadap keputusan ayah-bunda. Jadi, berusahalah untuk bijak dalam mengambil keputusan.
Kehadiran Ayah-Bunda di pinggir lapangan tidak hanya sekedar penyemangatbagi anak, tapi juga membuktikan bahwa ayah-bunda mendukung setiap kegiatan anak, senang dengan pilihan mereka, dan sebagai bukti cinta ayah-bunda kepada buah hati
Meski boleh memberikan bantuan, namun orang tua diharapkan untuk tidak memberikan porsi bantuan yang terlalu besar. Sehingga tidak mengurangi kreativitas dan usaha anak.
Selain bisa dimanfaatkan sebagai momen untuk membagikan pengalaman, keterlibatan ayah-bunda juga bermanfaat untuk membantu persiapan yang lebih baik, sehingga anak-anak akan lebih aman dan berpeluang sukses saat mengikuti lomba.
Keterlibatan ayah-bunda dalam membantu persiapan anak dalam mengikuti lomba juga bisa berarti bahwa, ayah-bunda mendukung kegiatan anak sepenuhnya dan bisa dijadikan sebagai ajang "quality time" untuk mengenal anak dan menguatkan ikatan serta rasa cinta antar anggota keluarga.
Bukan rahasia apabila persiapan yang matang merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam setiap perlombaan. Selain berlatih sejak jauh-jauh hari, terus memupuk semangat anak dan menjaga kesehatan mereka bisa meningkatkan peluang anak tampil prima dalam perlombaan.
Diantara cara-cara yang bisa ayah-bunda lakukan untuk meningkatkan peluang anak untuk memenangi perlombaan atau paling tidak tampil dalam performa terbaik adalah dengan:
Sumber: