Jenis-jenis Sariawan di Mulut dan Cara Mengobatinya
02 December 2020 | Joo Izzi
Apa Itu Sariawan?
Sariawan atau yang dikenal juga dengan sebutan ulkus serta stomatitis aphtosa adalah, peradangan atau luka dangkal di mulut, langit-langit mulut, bibir, permukaan pipi, di gusi, lidah, dan bahkan bisa juga muncul di pangkal mulut serta di tenggorokan. Penyakit ini umumnya tidak menular dan bisa sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan antara 1 atau 2 minggu.Meski kebanyakan tidak menular, namun ada juga jenis sariawan yang menular, terutama yang disebabkan oleh virus atau jamur (mikroorganisme). Cara mengobati sariawan yang diakibatkan oleh cedera atau luka biasa tentu berbeda dengan sariawan yang disebabkan oleh mikroorganisme.
Kenali Gejala dan Ciri-ciri Sariawan
Sariawan sangat mudah dikenali karena ditandai dengan luka dangkal berbentuk bulat atau oval yang bagian tengahnya berwarna putih atau kekuningan dan dikelilingi warna kemerah-merahan. Meski kecil, luka di
mulut kerap menimbulkan rasa perih yang mengganggu.
Seseorang yang mengalami sariawan biasanya akan menyadari bahwa mereka terkena sariawan apabila merasakan gejala seperti perih pada saat mengunyah (terutama makanan yang asin dan pedas), minum, berbicara, atau apabila luka tersebut meregang dan bersinggungan dengan bagian mulut lainnya seperti gigi contohnya.
Ciri sariawan selanjutnya adalah, luka ini bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu antara 1 hingga 2 minggu tanpa diobati. Meski bisa sembuh sendiri, penderita tetap dianjurkan untuk melakukan treatment agar lebih cepat sembuh. Pasalnya, meski hanya sebatas luka kecil di mulut, sariawan dapat mengganggu konsentrasi, menurunkan produktivitas kerja, dan mempengaruhi aktivitas sehari-hari--terutama saat berbicara dan makan.
Penyebab Sariawan
Penyebab pasti sariawan hingga saat ini belum diketahui secara jelas. Meski demikian, para ahli kesehatan menyebutkan kombinasi berbagai faktor dapat menyebabkan munculnya ulkus atau stomatitis aphtosa, seperti misalnya:
- Stres. Mengapa stres bisa menyebabkan sariawan? Sejumlah penelitian, termasuk yang diterbitkan di dalam Journal of Oral Pathology and Medicine dan Contemporary Clinical Dentistry menunjukkan bahwa, kecemasan dan depresi (stres) dapat meningkatkan resiko seseorang mengidap sariawan atau stomatitis aftosa berulang (recurrent aphthous stomatitis). Sekitar 20 sampai 30 persen orang dewasa mengalami sariawan yang diakibatkan karena stres. Secara spesifik, penelitian-penelitian tersebut menyebutkan bahwa, faktor psikologi dan kadar kortisol saliva pada orang stres adalah pemicu munculnya sariawan
- Cedera pada jaringan mulut akibat tergigit gigi sendiri atau cedera akibat penggunaan alat-alat tertentu seperti sikat gigi. Menyikat gigi terlalu sering, terlalu keras, atau menggunakan pasta gigi serta obat kumur yang mengandung sodium lauryl sulfate dianggap bisa menimbulkan sariawan
- Terlalu banyak atau terlalu sering mengkonsumsi makanan yang asam seperti jeruk, lemon, strawberry, tomat, nanas, apel, hingga rambutan
- Penggunaan kawat gigi dan penggunaan gigi palsu yang tidak pas
- Mengkonsumsi makanan yang terlalu panas dan pedas seperti sambal atau lauk-pauk yang pedas dan berminyak
- Kebiasaan merokok
- Penggunaan obat antiinflamasi non steroid seperti ibuprofen
- Alergi atau sensitivitas makanan. Beberapa contoh makanan yang bisa menyebabkan alergi bisa meningkatkan resiko sariawan, di antaranya adalah: kopi, kacang-kacangan, coklat keju, dan telur
- Kekurangan vitamin dan mineral juga dikenal sebagai salah satu penyebab sariawan. Seperti misalnya, kekurangan vitamin B12, asam folat, zat besi, dan seng
- Respon alergi terhadap bakteri tertentu di mulut
Faktor yang Dapat Meningkatkan Resiko Sariawan
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah karena kondisi kesehatan tertentu. Misalnya karena menderita penyakit HIV atau AIDS, lupus, serta penyakit behcet. Penyakit behcet adalah kelainan langka yang mengakibatkan peradangan di seluruh tubuh termasuk mulut
- Penyakit radang usus (penyakit gastrointestinal) misalnya penyakit celiac atau crohn
- Gangguan usus serius yang disebabkan oleh sensitivitas terhadap protein atau gluten
Siapa yang Beresiko Mengalami Sariawan?
Siapapun bisa mengidap sariawan. Mulai dari bayi hingga manula. Akan tetapi, sariawan umumnya lebih sering dialami oleh remaja dan orang-orang dewasa. Dibandingkan dengan laki-laki, penelitian menunjukkan bahwa sariawan lebih banyak dialami oleh wanita.
Faktor genetik juga dianggap sebagai salah satu yang bisa meningkatkan resiko terjadinya sariawan berulang. Apabila Anda memiliki riwayat keluarga yang sering mengalami sariawan berulang, hal tersebut juga bisa terjadi pada Anda. Selain faktor keturunan, para ahli kesehatan juga meyakini bahwa lingkungan bisa berperan meningkatkan resiko.
Baca juga: Bagaimana Sariawan Bisa Terjadi?
Jenis Sariawan
Ada tiga jenis sariawan yang dikenal yaitu, sariawan minor, mayor, dan herpetiform. Apa saja perbedaan dari ketiga jenis sariawan tersebut? Berikut jawabannya
- Sariawan Kecil (Minor)
Sariawan kecil adalah yang paling umum dijumpai. Ciri-cirinya adalah:
- Ditandai dengan luka kecil berjumlah satu atau beberapa buah
- Berbentuk bulat atau oval dengan tepi berwarna kemerah-merahan
- Sembuh sendiri (tanpa diobati) antara satu atau dua minggu dan tidak meninggalkan bekas luka
- Sariawan Besar (Mayor)
Ciri-ciri sariawan besar yang paling umum diantaranya adalah:
- Ditandai dengan luka yang lebar dan dalam
- Bentuknya bisa bulat atau oval dengan batas tepi yang teratur atau tidak teratur
- Terasa sangat sakit atau perih
- Proses sembuhnya sangat lama, bisa memakan waktu hingga 6 minggu apabila tidak diobati
- Luka akibat sariawan besar biasanya akan meninggalkan bekas berupa jaringan parut
- Jenis Sariawan Herpetiform
Jenis sariawan yang satu ini jarang terjadi dan tidak disebabkan oleh
infeksi virus herpes, diantara ciri-cirinya adalah:
- Sering menimbulkan luka dalam jumlah banyak, antara 10 hingga 100 luka. Luka-luka tersebut bisa tersebar atau berkumpul menjadi satu dan menyebabkan sebuah luka sariawan berukuran besar
- Membentuk luka bulat kecil-kecil
- Ditandai dengan tepi yang tidak beraturan
- Bisa sembuh sendiri tanpa diobati antara 1 atau 2 minggu
Cara Mengobati Sariawan
- Mengobati Sariawan pada Anak dan Bayi
Memperlakukan sariawan pada anak tidak sama dengan sariawan pada orang dewasa. Pasalnya, anak-anak, terutama di usia bayi dan balita sangat rentan terhadap paparan obat kimia. Oleh sebab itu, memilih obat sariawan anak yang tepat sangat penting.
Obat sariawan untuk bayi dan anak-anak sebaiknya dipilih yang,
- Tidak mengandung alkohol dan tidak menyebabkan rasa perih seperti obat Aloclair Plus
- Pilihlah yang terbuat dari bahan-bahan alami yang aman apabila tertelan
- Pilih yang desain wadahnya bisa memudahkan Anda (orang tua) menerapkan obat pada luka secara cepat dan tepat. Misal dengan memilih obat tipe gel yang wadahnya dilengkapi dengan tube berbentuk panjang
- Pastikan obat tersebut aman digunakan untuk anak seusia anak Anda. Cara mengetahuinya adalah dengan membaca label obat terlebih dahulu. Apabila terdapat batasan usia, patuhi aturan pakai tersebut untuk mencegah resiko
- Cara Mengobati Sariawan pada Orang Dewasa
Seperti yang telah diungkapkan di atas, ada beberapa jenis sariawan yang
harus diperlakukan secara berbeda dan harus diobati agar cepat sembuh.
Memilih obat yang aman apabila tertelan, obat yang terbuat dari bahan-bahan
alami, bisa melindungi luka sekaligus bisa membantu mempercepat proses
penyembuhan, adalah pilihan terbaik.
Sebelum memutuskan untuk membeli obat, pastikan Anda mengidentifikasi
terlebih dahulu jenis sariawan yang Anda alami. Ini akan memudahkan Anda untuk menentukan pilihan jenis atau bentuk obat yang tepat untuk digunakan.
- Bagi Anda yang mengalami sariawan di tempat-tempat yang tersembunyi seperti di bawah lidah atau di gusi bagian luar, memilih obat sariawan seperti Aloclair Plus Gel yang dilengkapi dengan tube atau moncong yang panjang akan memudahkan Anda mengaplikasikan obat langsung ke luka
- Jika sariawan jenis herpetiform yang jumlahnya sangat banyak dialami oleh orang dewasa atau anak yang sudah bisa berkumur, sebaiknya pilihlah obat sariawan berbentuk obat kumur karena mudah diterapkan. Obat sariawan mouthwash (kumur) juga sangat cocok apabila Anda mengalami sariawan di pangkal mulut atau radang di tenggorokan
- Jika Anda mengalami sariawan di bibir, atau di bagian-bagian yang mudah terlihat, sebaiknya pilihlah Aloclair Plus Spray. Selain mudah diterapkan, obat jenis spray/semprot juga bisa membantu menghindari kontak langsung atau kontaminasi dari jari tangan
Tips Menghindari Sariawan dan Mencegahnya Datang Kembali
- Hentikan kebiasaan merokok
- Jangan mengkonsumsi makanan yang bersifat asam terlalu banyak
- Hindari makanan pemicu alergi jika Anda memiliki alergi makanan
- Bersihkan mulut secara secara rutin dengan menyikat gigi secara teratur menggunakan sikat gigi berbulu lembut dan pasta gigi yang tidak menyebabkan iritasi
- Hindari menggosok gigi terlalu kuat atau terlalu sering
- Gosok gigi antara 1 atau 2 jam setelah makan dan sebelum tidur sangat direkomendasikan untuk menjaga kesehatan mulut
- Penuhi kebutuhan vitamin B-12 dan beberapa mineral penting seperti zat besi, asam folat, serta seng dari makanan-makanan seperti sayuran hijau, brokoli sama wortel, kacang-kacangan, ikan, hingga daging merah
- Jangan mengunyah permen karet terlalu sering atau terlalu lama
- Hindari makanan pedas berminyak
- Hindari suhu yang terlalu ekstrem atau terlalu panas
- Terapkan management stress